oleh

Warga Gelar Demo Jilid II Tolak Pembangunan Waduk Bantarkawung

SUARAMERDEKA.ID -Ratusan massa aksi di Pendopo Kecamatan Bantarkawung kabupaten Brebes menggelar demo jilid II menolak pembangunan waduk Bantarkawung. Aksi ini digelar saat Bupati Brebes Idza Priyanti sedang melaksanakan Kegiatan Sosialisasi dan Konsolidasi Pelaksanan Dana Desa tahun 2020 di hadapan Kepala Desa se-Kecamatan Bantarkawung, Sabtu ( 07/12/2019 ) di lokasi yang sama.

Pantauan suaramerdeka.id, acara sosialisasi dan konsolidasi yang baru di mulai sekitar 30 menit akhirnya di hentikan. Pasalnya, pendemo meminta untuk beraudiensi mengenai pembangunan waduk Bantarkawung

Sebanyak 20 orang perwakilan dari 2 Desa yaitu Bantarkawung dan Bangbayang di terima oleh Bupati Brebes di salah satu ruangan kantor kecamatan Bantarkawung. Sementara di luar pagar Pendopo masa demonstran mulai berdatangan sehingga semakin bertambah banyak jumlahnya.

Perwakilan massa aksi Asep Aonilah SH dan lainya menyatakan menolak adanya rencana pembangunan waduk. Mereka mengaku measa resah dengan adanya pernyataan bupati yang menyatakan akan membangun waduk Bantarkawung.

“Kami meminta pada Bupati untuk menandatangani pernyataan untuk tidak menyetujui rencana pembangunan waduk Bantarkawung. Sehingga masyarakat dapat tenang,” katanya.

Menanggapi tuntutan tersebut, Bupati Brebes menyampaikan bahwa pembangunan waduk bukan di desa Bantarkawung dan desa Bangbayang. Pembangunan waduk tersebut rencananya akan dibangun di desa Sindangwangi.

Baca Juga :  Usai Melantik, Kisman Kilian Harapkan PPS Bekerja Sesuai UU Pemilu

“Jadi supaya dipahami dan dimengerti oleh semua masyarakat kecamatan Bantarkawung. Dan saya menerima semua masukan dan usulan dari perwakilan masyarakat kecamatan Bantarkawung. Adapun surat pernyataan yang harus saya tandatangani berupa penolakan, akan dipelajari terlebih dahulu dan diagendakan dalam rapat dengan SKPD lainya. Serta akan di sampaikan ke Gubernur Jawa Tengah,” ungkapnya.

Selama audiensi, ratusan massa yang berorasi melakukan aksi bakar ban bekas di depan pendopo kecamatan. Massa aksi juga mengibarkan bendera merah putih, bendera dengan kalimat Tauhid. Mereka juga membawa sejumlah pamflet bertuliskan “Daripada Jadi Segara/Lautan, Lebih Baik Mandi Darah”.

Massa aksi pun mulai beringas dan merangsek masuk ke Pendopo saat Bupati tidak mau menandatangani pernyataan menolak pembangunan waduk, sehingga terjadi aksi saling dorong dengan aparat keamanan. Bupati Brebes akhirnya diamankan oleh aparat TNI-Polri serta SatPol PP untuk dibawa keluar gedung Kecamatan lewat pintu belakang. Selanjutnya, Bupati Brebes meninggalkan kantor kecamatan Bantarkawung dengan mobil Patwal Polres Brebes menuju kabupaten.

Baca Juga :  Gustu Covid-19 Kapuas Siap Beri Laporan Tematik Kinerja

Dalam aksinya beringasnya masa mengempesi kendaraan Dinas Bupati dan 1 kendaraan dinas lainya yang tidak bisa keluar dari area parkir karena terkepung masa.

Merasa kurang puas masa pun bergerak menuju rumah pribadi salah satu anggota DPRD fraksi Golkar, Sudono SH di Desa Sindangwangi yang berjarak 6 Km dari kota kecamatan. Massa aksi melakukan konvoy menggunakan roda 2 dan 4 dengan membawa tuntutan yang sama.

Kedatangan pendemo ke rumah Sudono ditemui langsung oleh salah satu anggota DPRD fraksi Golkar tersebut. Ia pun menyatakan bahwa dirinya bersama masyarakat untuk menolak pembangunan waduk. (RMT)

Loading...