SUARAMERDEKA.ID – Refleksi peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia digelar secara virtual oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu (18/8/2021).
Acara tersebut diisi dengan tausiyah dan doa bersama oleh sejumlah ulama di Banyuwangi, di antaranya KH Suyuti Thoha, KH Toha Muntoha, KH Muh Yamin, dan KH Achmad Wahyudi. Selain itu, hadir Ustadz Yusuf Mansur.
Momentum peringatan kemerdekaan ini, menurut Ustaz Yusuf Mansur, harus dijadikan sebagai titik pijak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Inilah saatnya kita untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hanya kepada-Nyalah kita berharap pertolongan, agar bangsa ini selamat dari pandemi Covid-19,” tutur pengasuh PP Darul Quran tersebut secara virtual.
Refleksi kemerdekaan ini, menurut KH Suyuti Thoha, terasa spesial. Karena digelar bertepatan dengan malam 10 Muharam.
“Ini merupakan malam yang istimewa. Malam di mana doa akan dikabulkan oleh Allah SWT,” ungkap Pengasuh PP Mansyaul Huda, Tegaldlimo Banyuwangi itu.
Refleksi kemerdekaan juga disampaikan oleh KH Toha Muntoha. Menurutnya, kemerdekaan Republik Indonesia ini terdapat andil besar kalangan santri. Nyaris semua pendiri bangsa memiliki latar pendidikan agama yang cukup kuat.
“Untuk itu, seluruh elemen santri harus memiliki tanggung jawab untuk menjaga kemerdekaan bangsa ini. Tak terkecuali menjaga kemerdekaan dari pandemi Covid-19 yang sedang melanda saat ini,” ungkap Pengasuh PP. Minhajut Thullab yang memiliki sejumlah cabang di Indonesia itu.
Acara refleksi kemerdekaan dihadiri sejumlah pimpinan ormas keagamaan di Banyuwangi. Seperti PCNU Banyuwangi, PD Muhammadiyah, LDII, Al-Irsyad dan lain sebagainya. Selain itu, juga diikuti oleh sejumlah Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan para peserta lainnya mengikutinya secara virtual melalui zoom maupun channel YouTube.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, tausiyah dan doa dari para kiai menjadi bekal bagi semuanya untuk terus berikhtiar dalam situasi sulit saat ini.
“Matur sembah nuwun para kiai dan semua tokoh agama yang terus membimbing umat di Banyuwangi,” ujar Ipuk.
Lanjut Ipuk, acara ini juga bertujuan untuk menyuntik ulang semangat para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Banyuwangi untuk tetap giat berkhidmat bagi masyarakat.
“Kita harus tetap bersemangat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Situasi sedang sulit, jangan marah kalau di-bully, anggap sebagai vitamin penyemangat agar kita tak pernah putus asa dalam melayani,” pesan Ipuk.
“Sehingga segala ikhtiyar kita selama ini dalam mengatasi Covid-19 ini mendapatkan ridla dari Allah SWT. Semua ujiannya pun segera diangkat dari Banyuwangi tercinta ini,” pungkasnya. (BUT).