oleh

FK REPNUS Soroti Dampak Positif Penataan Transportasi Publik untuk Jakarta Kota Global

SUARAMERDEKA.ID – Forum Kekeluargaan Relawan Pemuda Nusantara (FK REPNUS) hari ini menggelar diskusi publik bertajuk “Penataan Transportasi Publik Terintegrasi, Jakarta Menuju Kota Global” di Journey Coffee, Tebet, Jakarta Selatan. Diskusi ini menjadi wadah penting untuk menggali pandangan dan solusi strategis dalam mewujudkan sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan di ibu kota.

Dalam kesempatan tersebut, Faisal Nasution, Ketua Umum FK REPNUS, menyoroti secara khusus dampak positif dari penataan transportasi publik di Jakarta, terutama terkait keberhasilan program “Rabu Angkutan Umum untuk ASN” yang baru-baru ini digalakkan.

“Data rata-rata penumpang Transjakarta, MRT, dan LRT pada hari Rabu Angkutan Umum menunjukkan tren positif yang patut kita apresiasi,” ujar Faisal. Ia melanjutkan, “Peningkatan jumlah penumpang pada hari tersebut, seperti kenaikan 2,34% pada Transjakarta, 3,40% pada MRT, dan bahkan 6,60% pada LRT, adalah indikator awal keberhasilan. Ini membuktikan bahwa ketika insentif dan regulasi diterapkan, ada kemauan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk beralih ke angkutan umum.”

Meskipun demikian, Faisal juga menyoroti adanya pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan. “Angka-angka ini memberikan kita gambaran yang lebih luas. Bandingkan rata-rata penumpang pada Rabu Angkutan Umum dengan rata-rata penumpang hari kerja biasa. Transjakarta, misalnya, masih memiliki selisih sekitar 30.000 penumpang lebih banyak pada hari kerja biasa dibandingkan hari Rabu Angkutan Umum. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan rumah besar untuk menjadikan penggunaan angkutan umum sebagai pilihan utama setiap hari, tidak hanya pada hari-hari tertentu.”

Baca Juga :  Dinas Pertanian Gayo Lues, Bangun Kandang Ternak dengan Anggaran 1 Miliar

Faisal kemudian memaparkan dampak luas dari penataan transportasi publik yang melampaui sekadar statistik penumpang:

* Pengurangan Kemacetan: Setiap ASN yang beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum berarti satu kendaraan lebih sedikit di jalan. Jika program ini dapat diperluas dan diterapkan secara konsisten pada seluruh lapisan masyarakat, dampaknya terhadap kelancaran lalu lintas Jakarta akan sangat signifikan.

* Penurunan Polusi Udara: Jakarta yang kerap disebut sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk, akan merasakan dampak positif langsung dari penggunaan transportasi publik yang lebih masif. Hal ini akan mengurangi emisi gas buang dari kendaraan pribadi, berkontribusi pada udara yang lebih bersih dan sehat bagi seluruh warga Jakarta, sekaligus menjadi investasi jangka panjang untuk kesehatan masyarakat.

* Efisiensi Biaya dan Waktu: Bagi individu, penggunaan transportasi publik dapat menghemat biaya bahan bakar, parkir, dan perawatan kendaraan. Sementara bagi kota, ini mengurangi kebutuhan akan pelebaran jalan yang masif dan pembangunan infrastruktur parkir yang mahal. Waktu perjalanan yang lebih prediktif dan bebas stres juga akan meningkatkan produktivitas masyarakat.

* Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan: Dengan infrastruktur transportasi publik yang handal, mobilitas pekerja meningkat, akses ke pusat-pusat ekonomi menjadi lebih mudah, dan investasi di sektor terkait juga akan tumbuh. Ini akan menciptakan lingkaran positif bagi perekonomian kota.

Baca Juga :  Wartawan Adalah Orang Bodoh Yang Selalu Bertanya

Untuk mencapai dampak maksimal tersebut, Faisal Nasution menekankan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian serius:

* Pemerataan Infrastruktur: Memastikan akses ke transportasi publik merata di seluruh wilayah Jakarta, termasuk daerah-daerah penyangga.

* Integrasi Moda yang Lebih Lanjut: Peningkatan konektivitas antar moda (Transjakarta, MRT, LRT, KRL, angkot, dll.) secara berkelanjutan untuk memudahkan perpindahan antarmoda.

* Kenyamanan dan Keamanan: Senantiasa menjaga dan meningkatkan fasilitas transportasi publik agar selalu bersih, aman, dan nyaman, sebagai faktor krusial dalam menarik minat masyarakat.

* Edukasi dan Kampanye Berkelanjutan: Menggencarkan edukasi tentang manfaat transportasi publik, tidak hanya untuk ASN tetapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat.

* Regulasi yang Mendukung: Pemerintah perlu mempertimbangkan regulasi lebih lanjut yang mendorong penggunaan angkutan umum, seperti pembatasan kendaraan pribadi atau insentif bagi pengguna angkutan umum.
“Kami sangat mendukung inisiatif penataan transportasi publik ini dan berharap program ‘Rabu Angkutan Umum untuk ASN’ dapat menjadi katalisator bagi perubahan perilaku masyarakat secara keseluruhan,” tutup Faisal.

“Jakarta menuju kota global tidak hanya berarti memiliki gedung pencakar langit yang menjulang, tetapi juga sistem transportasi yang modern, efisien, dan berkelanjutan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup seluruh penghuni kota. Mari kita bersama-sama mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang ramah lingkungan dan berorientasi pada masa depan.” (Red)

Loading...