SUARAMERDEKA.ID – Seorang nenek usia 80 tahun warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menggegerkan warga seisi kampungnya lantaran lenyap saat mandi di Bengawan Solo, Senin petang (9/1/2023).
Jejak janda bernama Juminem, warga Dusun Dlaju, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, itu hingga malam hari masih dalam pencarian anak, cucu, menantu serta Tim SAR setempat.
Sebelum akhirnya menjadi pencarian, korban berpamitan kepada keluarganya untuk mandi di bengawan (lintasan Bengawan Solo di Ngawi) yang tak jauh dari rumahnya.
Lantaran sampai gelam malam korban belum nampak kembali pulang, keluarganya mencoba menengok di bibir bengawan yang biasa digunakan mandi korban.
“Kebiasaan setiap sore Mbah Juminem memang mandi di bengawan itu. Keluarganya mencari tidak ketemu, akhirnya melapor kepada saya,” kata Karnianto, Kepala Desa Sidolaju, saat dihubungi jurnalis.
Karnianto mengisyaratkan, pihaknya bersama masyarakat setempat dan Tim SAR gabungan, PMI, BPBD, Tagana, TNI, Polri dan relawan lain hingga malam hari melakukan pemantauan di areal bengawan.
“Pencarian ini sifatnya hanya pemantauan di sekitar tepian bengawan, Mas. Situasi sudah gelap, belum berani masuk ke bengawan. Besuk pagi baru dilakukan pencarian lebih intensif,” sambung Karnianto.
Aparat kepolisian setempat dan Tim SAR yang melakukan pencarian, menemukan seperangkat pakaian yang diduga milik korban di tepian bengawan. Perlengkapan itu berupa kaos yang tersampir di pagar bambu, dan kain kebaya tergeletak di bibir bengawan.
Sementara sumber PMI setempat mengabarkan, pihaknya tengah melakukan pencarian bersifat pantauan.
“Pantauan dilakukan dua regu di dua titik. Pertama di areal Dlaju, sebagai lokasi dugaan tempat korban mandi. Kemudian regu lain memantau di aliran bawah (hilir),” tutur sumber di PMI itu.
Hingga malam hari belum ada laporan mengenai ditemukannya korban, yang hilang diduga terpeleset dan hanyut di bengawan itu.
Pencarian lebih intensif dan memungkinkan, akan dilanjutkan Tim SAR keesokan harinya. (RED).