oleh

Ryamizard Ryacudu: TNI Pasti Setia Pada Pancasila dan UUD 1945

SUARAMERDEKA.IDMenteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI Purn. Ryamizard Ryacudu menjelaskan bahwa TNI pasti setia pada Pancasila dan UUD 1945.

Demikian dikatakan Ryamizard Ryacudu dalam acara Silaturahmi dan Dialog Tokoh Bangsa bertema Pancasila Perekat Kita: Satu Nusa Satu Bangsa Senin (12/8/2019) di Ball Room, Sjahid, Jakarta. Menurutnya, Pancasila bukanlah diciptakan sebagai ideologi lain di dunia ini. Pancasila digali dan berasal dari leluhur, budaya adat istiadat bukan lahiriah semata tapi juga batiniah.

“TNI pasti setia pada Pancasila dan UUD 1945. Itu sesuai dengan sumpah TNI. Kami yakin bahwa bangsa ini tidak akan goyah selagi memang teguh mengamalkan ideologi Pancasila. Sebagai ideologi negara yang digali oleh para pendiri negara ini.” Jelas Ryamizard Ryacudu.

Lanjut Menhan, bangsa Indonesia adalah keajaiban dunia. Dengan bukti bahwa bangsa ini dikaruniai banyak agama, suku bangsa, yang ada harus kita jaga bersama. Di antara lebih dari 620 juta rakyat ASEAN, maka Indonesia adalah bangsa terbesar jumlah penduduknya di ASEAN.

Baca Juga :  Prabowo Presiden, Harga Karet dan Kelapa Sawit Buat Senyum Petani

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sejak dulu hingga saat ini Indonesia tetap sebagai bangsa yang solid, cinta perdamaian. Permasalahan diselesaikan dengan musyawarah dan Mufakat. Ditegaskan bahwa kemerdekaan memiliki nilai kejuangan bangsa dimulai dari momentum Kebangkitan nasional 1908, kemudian lanjut bersumpah setia dalam sebuah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Puncaknya adalah kemerdekaan bangsa ini dari belenggu penjajahan 17 Agustus 1945.

“Anak dan cucu harus mengerti semua perjalanan bangsa ini. Nilai perjuangan harus dilestarikan sepanjang masa. Pancasila sebagai perekat Kita. Pancasila adalah kompromi paham nasional, kebangsaan Umat Islam punya hak menjalankan agamanya tanpa diganggu oleh pemeluk agama lain demikian pemeluk agama Islam menjamin kebebasan pemeluk agama lain dalam beribadah,” kata Ryamizard Ryacudu.

Baca Juga :  Kasus Yudian: Pertarungan Oligarki VS Umat. Opini Tony Rosyid

Menurutnya, kehidupan Islam harus menjadi nyata dalam menjaga kedamaian. Mengganggu Pancasila berarti memecahkan negara ini. Ini negara bangsa yang beragama Fitrah bersama menjaga Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan Pancasila menjadi perbincangan dunia, di Leiden tokoh Harry Clinton dan Obama membicarakan Pancasila.

“Kita sudah selesai bicara ideologi, mari kita perkuat persatuan. Tujuan yang adil dan makmur bahu membahu gotong royong. UUD 45 dan Pancasila merupakan kompromi yang final antara kelompok islam,” tutup Menhan. (DVD)

Loading...