oleh

Satu Suro, Masyarakat Nelayan Gotong Royong dalam Tradisi Petik Laut Lampon

SUARAMERDEKA.ID – Masyarakat Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi bergotong royong menggelar tradisi Petik Laut. Ritual tersebut digelar tiap satu Suro (1 Muharam ), tahun ini 1445 H bertepatan pada Rabu (19/7/2023).

Petik Laut Lampon merupakan tradisi masyarakat pesisir Pesanggaran sebagai wujud syukur atas hasil laut yang mereka dapatkan selama satu tahun.

Ketua Panitia tradisi petik laut Lampon, Suharsono, mengatakan tradisi ini merupakan bentuk gotong royong para nelayan. Ritual dimulai sejak satu hari sebelum pelaksanaan. Warga gotong royong bersih-bersih pantai yang berlanjut dengan menggelar doa bersama.

“Kami bersyukur bisa melaksanakan tradisi ini dengan lancar dan meriah. Ini semua berkat kerjasama dan kekompakan nelayan Lampon yang saling membantu dan bahu-membahu menyiapkan acara ini.” tutur Suharsono.

Tradisi petik laut Lampon sudah dilakukan sejak tahun 1927 atau 96 tahun lalu. Ritual ini digelar setahun sekali tiap tanggal 1 Suro penanggalan Jawa atau (1 Muharam) tahun Baru 1445 H. Dalam ritual ini, masyarakat nelayan membawa sesaji hasil bumi ke tengah laut menggunakan perahu. Sesaji tersebut kemudian dilarung.

Baca Juga :  KONI Kapuas Gelar Pemotongan Hewan Qurban

Ribuan masyarakat riuh dan antusias merayakan petik laut Lampon. Mereka berbondong-bondong menuju pantai untuk menyaksikan prosesi ritual. Suasana khidmat terasa saat nelayan bersama-sama melepas sesaji ke laut.

“Harapannya agar para nelayan diberikan keberkahan dan keselamatan dalam mencari rizki selalu dilindungi Allah Yang Maha Kuasa.” tutur Suharsono lagi.

Tradisi petik laut Lampon tidak hanya diisi dengan ritual larung sesaji ke laut, tapi juga dengan berbagai hiburan atau pesta rakyat yang menarik. Salah satunya adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang digelar di bibir Pantai Lampon, serta berbagai kesenian hiburan juga ditampilkan lainnya.

“Pagelaran kesenian ini bertujuan untuk menghibur masyarakat nelayan yang sudah bekerja keras sepanjang tahun. Petik laut juga menjadi sarana silaturahmi dan kebersamaan antara masyarakat nelayan Lampon.” pungkas Suharsono.

Baca Juga :  Khilafah, Sistem Pemerintahan yang Pro Rakyat. Opini Ainul Mizan

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir langsung pada acara tersebut, mengapresiasi kebersamaan masyarakat dalam petik laut ini.

“Petik laut Lampon adalah bentuk pelestarian tradisi dan budaya lokal yang harus kita jaga dan di lestarikan. Saya berharap tradisi ini bisa terjaga dan terus berlangsung dari generasi ke generasi.” kata Ipuk.

Hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Pusat Latihan Tempur Marinir (Danpuslatpurmar) 7 Lampon, Mayor. Agus Fauzi; serta Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Deddy Millewa. (BUT)

Loading...