oleh

Balita Peluk Jasad Ibu Selama 3 Hari

SUARAMERDEKA.ID – Seorang balita berusia dua tahun tiga bulan ditemukan sedang memeluk jasad ibu selama 3 hari di kamar kost yang terkunci. Peristiwa tragis ini ditemukan oleh warga setempat di Jalan Bontonompo, Kecamatan Tamalate Makassar Sulawesi Selatan, Senin (28/10/2019) setelah mencurigai ada bau busuk dari arah kamar kost Marni (ibu EA).

Menurut penuturan warga setempat, Marni dan EA tinggal berdua di sebuah kamar kos. Sedangkan suami Marni tinggal di tempat lain dengan dua anaknya yang lain. Selama beberapa hari mereka tidak pernah mendengar EA menangis. Kecurigaan ada yang tidak wajar saat tercium aroma tak sedap dari kamar kos yang dihuni Marni dan EA. Penjaga kost kemudian melaporkan kepada Ketua RT setempat yang diteruskan ke Polsek Tamalate.

Baca Juga :  Istri Ustad Maulana Akan Dimakamkan di Pekuburan Arab

Kabar ini dibenarkan oleh Kapolsek Tamalate, Kompol Arifuddin, saat ditemukan, posisi EA di dekat jasad ibu EA.

“Anggota cek ulang dengan membuka jendela kaca dan aroma itu keluar dari jendela. Akhirnya pintu yang terkunci dari dalam dibuka. Anggota temukan mayat korban bersama balitanya yang masih hidup,” Arifuddin di Makassar, Senin (28/10/2019) seperti dikutip dari cnnindonesia.com.

Setelah petugas kepolisian berhasil masuk kedalam kamar kost, EA langsung dibawa ke RS Bhayangkara Makasssar.

Sementara itu Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara Makassar Kombes Pol Farid Amansyah mengatakan pihaknya sudah tidak bisa mengidentifikasi penyebab kematian Marni. Menurutnya, jasad ibu EA sudah mengalami pembusukan dan pembengkakan di seluruh tubuh, sehingga sulit untuk mencari tahu penyebab kematian.

Baca Juga :  Menggeser Puan, Apa Strategi Ganjar Pranowo? Opini Tony Rosyid

Farid Amansyah juga menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa kondisi EA. Hasilnya, EA dinyatakan sehat meski sempat hidup bersama jasad ibunya yang membusuk.

“Selain di bawah pengawasan dokter anak dan psikiatri RS Bhayangkara untuk trauma healing-nya pasca kejadian, juga ada bapaknya dan dua kakaknya yang menemani untuk mengobati trauma,” kata Farid. (OSY)

Loading...