SUARAMERDEKA.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendorong sejumlah lembaga iptek terkait seperti LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), PT DI (Dirgantara Indonesia) untuk mengembangkan pesawat N219 Amfibi. Langkah tersebut dinilai sebagai bagian dari usaha Indonesia membangun kemandirian di bidang industri penerbangan.
Menurut Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas, Dr. Hadiat MA, varian pesawat N219 Amfibi dikembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan nasional. Baik untuk daerah-daerah terluar yang merupakan kepulauan-kepulauan, daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata bahari. Pesawat jenis ini cocok di sungai-sungai dan danau-danau yang relatif sulit untuk dibangun lapangan terbang. Hal ini berguna untuk menambah konektifitas dan meningkatkan roda ekonomi di kawasan tersebut.
Hadiat menjelaskan, pesawat N219 akan didesain menjadi pesawat N219 Amfibi yang bisa mendarat di darat dan di perairan. Jika proyek ini berhasil, pemerintah diprediksi dapat menghemat biaya dikarenakan proses pembangunan infrastruktur yang jauh lebih murah.
“Salah satu yang dilakukan Bappenas adalah mendorong kerjasama penelitian antar Litbang dan industri terkait melalui flagship Riset Nasional. Tujuan kerjasama ini menghasilkan efektivitas riset dan produk inovasi yang sesuai kebutuhan masyarakat luas,” ujar Hadiat, di Jakarta, Senin (17/2/2020).
Ia menambahkan, dalam waktu dekat Indonesia akan menghasilkan beberapa teknologi inovatif.
“Produk-produk yang akan coba dihasilkan dalam 1-2 tahun ke depan adalah Pesawat N219 Amfibi dan sepeda motor listrik GESIT,” kata Hadiat.
Ia menjelaskan, Gesit adalah sebuah motor listrik pertama buatan Indonesia. Produk Gesit ini adalah kerjasama riset antar sejumlah Perguruan Tinggi, Litbang, dan Industri di Indonesia.
“Sepeda motor ini akan sangat berguna bagi masyarakat. Sebab, sepeda motor ini menggunakan tenaga listrik sebagai sumber penggerak utamanya dan tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak,” tuturnya. (OSY)