oleh

Ketum GPI Jakarta: Mahasiswa Jangan Terprovokasi Oleh Gerakan Politik

SUARAMERDEKA.ID – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam (PW GPI) Jakarta Raya, Sebut Rencana Aksi Mahasiswa Seluruh Indonesia, Yang akan digelar pada tanggal 11 April 2022 di Depan Istana Negara, Dinilai ada aktor Intelektual dibelakang layar yang menggerakkan.

Ketua Umum (KETUM) PW GPI Jakarta Raya Frans Souwakil, Dalam keterangan tertulisnya. Menyampaikan bahwa Hal tersebut dapat dilihat dari tuntutan Mahasiswa yang sangat akan nuansa Politis yang Endingnya, Adalah bagaimana Mendesak Presiden Jokowi Mundur sebelum Akhir Masa Periodisasi nya. Saat di temui awak media di markas GPI di jalan Menteng Raya no. 58, Kamis, (7/04/2022).

“Sangat disayangkan jika Gerakan yang dilakukan Oleh Mahasiswa yang bertujuan menyuarakan kepentingan Rakyat malah dipolitisasi dengan Gerakan-Gerakan tambahan yang bernuansa Politis”, Ungkap Frans.

Baca Juga :  Risma Mengaku Ditekan, Sekjen Pasutri: Burisma Terus Maju dan Bongkar Mafia Bansos

Frans juga menambahkan “Jangan sampai, Rekan-rekan Mahasiswa terprovokasi Oleh Gerakan yang dibangun atas dasar kepentingan Politik. Demi melanjutkan Misinya untuk menumbangkan Presiden Jokowi, Sebab saya menduga bahwa ada Aktor Intelektual yang menggerakkan Gerakan tersebut”, Tambahnya.

Ketum PW GPI Jakarta Raya menegaskan, “bahwa Upaya Menjatuhkan rezim bukan menjadi solusi mengatasi krisis ekonomi, Dan masalah bangsa yang dialami Indonesia hari ini, justru itu sangat memperparah keadaan”, Tegasnya.

Terakhir Frans Juga menegaskan, Bahwa sangat Jelas dalam rapat Kabinet Presiden Joko Widodo dengan tegas menegur Para Menterinya yang menyuarakan Penundaan Pemilu dan Juga Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden tiga Periode.

Hal Ini, menandakan bahwa Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden tiga Periode dan Isu Penundaan Pemilu ini secara jelas Bukan Keinginan Presiden Joko Widodo. (RED)

Baca Juga :  Opini : Yudi Syamhudi Suyuti, Panggung Pilpres Indonesia 2024
Loading...