SUARAMERDEKA – Banyaknya beredar berita bohong menjelang pileg dan pilpres 2019 Bidhumas Polda Lampung gelar talkshow di stasiun TVRI Lampung.
Beredarnya berita bohong, palsu, fitnah atau hoax, yang menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat. Bahkan kadang hoax telah dianggap sebagai informasi atau berita yang benar akibat masifnya berita hoax itu.
Bidang Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Lampung Kompol Dwi Toni Arisandi, SH menggelar talkshow di stasiun TVRI Lampung. Acara ini untuk mengantisipai penyebaran berita bohong (hoax) untuk menciptakan pemilu legislatif dan presiden 2019 yang aman, damai, dan sejuk.
“Penyebaran berita bohong, fitnah atau biasa disebut hoax di tahun politik seperti saat ini, semakin menunjukkan pengaruh dan efek yang negatif bagi persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Dwi Toni Arisandi pada talkshow, Selasa (11/12/2018).
Lanjut Dwi Toni, berita bohong atau fitnah yang menyebar, telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik maupun ekonomi tertentu. Ada pihak yang menghendaki kerusakan dalam hidup bermasyarakat. Dilain sisi masyarakat juga tidak memiliki pengetahuan dan sumber yang cukup. Untuk membedakan informasi atau berita yang diperolehnya benar atau salah.
Sementara itu, Sosiolog Fisip Universitas Lampung Dr Bartoven Vivit Nurdin MSi, memberikan tips cara menghindari berita hoax.
“Guna menghindari berita bohong (hoax) maka kita perlu memeriksa ulang judul berita provokatif. Meneliti alamat situs web, membedakan fakta dan opini. Cermat membaca korelasi foto dan caption yang provokatif,” ujar Sosiologi Fisip Unila.
Hadir sebagai Narasumber Kompol Dwi Toni Arisandi, SH, Kanit 3 Subdit 2 Ditreskrimsus Polda Lampung, Ipda Musakir, SH, Dan Dr Bartoven Vivit Nurdin MSi, Dosen Sosiologi Fisip Unila. (NVD)